Waktu adalah nikmat yang sangat besar, namun sering kali diremehkan. Dalam Islam, waktu memiliki kedudukan yang sangat mulia. Allah SWT bahkan bersumpah atas nama waktu dalam beberapa ayat Al-Qur’an, menunjukkan betapa pentingnya ia dalam kehidupan manusia. Bagi mahasiswa, kesadaran terhadap nilai waktu bukan hanya kunci keberhasilan akademik, tetapi juga penentu arah hidup yang penuh berkah.
Waktu: Amanah yang Akan Dipertanggungjawabkan
Allah SWT berfirman:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.”
(QS. Al-‘Ashr: 1-3)
Surat pendek namun padat ini menegaskan bahwa kerugian adalah keadaan default bagi manusia, kecuali mereka yang memanfaatkan waktu untuk beriman, beramal saleh, dan mengajak kepada kebaikan. Mahasiswa yang abai terhadap waktu akan kehilangan momentum penting dalam hidupnya, baik secara intelektual, spiritual, maupun sosial.
Rasulullah SAW dan Keteladanan Manajemen Waktu
Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang sangat produktif dan disiplin. Meski mengemban tugas sebagai pemimpin umat, kepala keluarga, panglima perang, dan guru, beliau mampu mengatur waktunya dengan sangat efektif. Dalam sehari, beliau menyempatkan waktu untuk ibadah, berdakwah, berdiskusi, bahkan berinteraksi dengan masyarakat secara langsung.
Dari beliau, mahasiswa bisa belajar pentingnya manajemen waktu yang seimbang antara spiritualitas, studi, dan kehidupan sosial.
Waktu di Era Mahasiswa: Antara Kesempatan dan Tantangan
Masa kuliah adalah fase emas dalam hidup seorang Muslim. Ini adalah fase di mana seseorang memiliki energi, waktu yang cukup, serta akses luas terhadap ilmu. Sayangnya, banyak mahasiswa yang justru terjebak dalam zona nyaman — terlalu banyak bersantai, bermain game, atau menghabiskan waktu di media sosial tanpa arah yang jelas.
Rasulullah SAW mengingatkan:
“Dua nikmat yang sering dilupakan oleh banyak orang: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari)
Mahasiswa perlu membangun kesadaran bahwa waktu yang berlalu tidak akan kembali. Setiap menit yang terbuang tanpa makna adalah kerugian yang tidak bisa dikompensasi dengan apa pun.
Tips Islami Mengelola Waktu untuk Mahasiswa
- Niatkan Semua Aktivitas karena Allah
Ketika belajar, berorganisasi, atau berolahraga diniatkan sebagai bagian dari ibadah, maka waktu tersebut tidak akan sia-sia. - Buat Jadwal Harian
Membuat agenda harian dan berusaha konsisten menjalankannya adalah langkah kecil yang berdampak besar. - Hindari Prokrastinasi
Islam mengajarkan untuk tidak menunda-nunda. Segera selesaikan tugas dan tanggung jawab yang ada. - Prioritaskan yang Penting dan Mendesak
Manajemen waktu ala Islam juga mengajarkan skala prioritas. Dahulukan yang fardhu dan wajib, lalu lanjutkan ke aktivitas sunnah dan mubah yang bermanfaat. - Gunakan Waktu Luang untuk Membaca dan Berdzikir
Di sela-sela kesibukan kuliah, sempatkan membaca Al-Qur’an, buku islami, atau berdzikir agar hati tetap terhubung dengan Allah.
Mahasiswa Produktif adalah Mahasiswa Islami
Mahasiswa yang produktif bukan yang sibuk tanpa arah, tetapi yang mampu menyeimbangkan antara studi, spiritualitas, dan kontribusi sosial. Ia tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara ruhani. Islam telah memberi kerangka utuh bagaimana mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali.
Jika setiap mahasiswa Muslim menjadikan waktu sebagai amanah dan menjalaninya dengan niat lillah, maka keberkahan akan mengiringi setiap langkahnya.























